EDAM BURGER
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Pada saat ini bisnis bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Franchise atau waralaba adalah bisnis yang sudah banyak digeluti orang - orang pada sekarang ini. Franchise atau waralaba adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Saya akan membahas tentang franchise atau waralaba “ Edam Burger”.
Pendiri Edam burger adalah Made Ngurah Bagiana, kelahiran Bali 1956. Nama Edam memang lebih terkenal ketimbang Made Ngurah. Padahal, Edam berasal dari kebalikan namanya. Bicara burger lokal memang tidak bisa lepas dari Edam. Boleh disebut, dialah salah satu pebisnis burger yang paling fenomenal di Indonesia. Outletnya kini sudah menyentuh angka 2.800.
Siapa yang tak kenal dengan makanan impor yang satu ini. Lapisan makanan terdiri dari roti, daging olahan, selembar keju, selada segar, irisan tomat, dan mentimun, begitu menggiurkan. Apalagi tambahan saus mayonnaise yang kian membuat fastfood asli dari Negeri Paman Sam ini digilai banyak kalangan. Dengan citarasa yang mantab dan enak untuk dirasakan setiap rakyat Indonesia dengan harga yang sangat terjangkau.
Produk yang dimiliki Edam Burger contohnya yaitu :
Kelebihan Edam Burger memiliki citarasa yang mantab dan enak untuk dirasakan setiap rakyat Indonesia dengan harga yang sangat terjangkau dan tak kalah lezatnya dengan produk import. Beberapa faktor penyebab kegagalan waralaba yang paling utama adalah kegagalan meraih target penjualan yang memadai, hal ini biasanya karena tempat usaha yang kurang strategis. Faktor-faktor lainnya antara lain adalah kurangnya support dari penjual franchise kepada franchisee misalnya dalam dukungan promosi, manajemen dan lain-lain sehingga terkesan franchisee berjalan sendirian, dan ada juga yang mengatakan karena naiknya harga bahan baku dan inflasi yang berimbas pada lemahnya daya beli masyarakat secara umum. Selain itu, faktor yang tak kalah pentingnya adalah “mindset” franshisee/ pembeli waralaba yang berfikir bahwa membeli waralaba itu artinya tinggal terima untung saja dan “terlalu mengharapkan” franchisor yang bekerja, atau telalu berharap pada sistem yang bekerja. Padahal seharusnya franchisee itu juga ikut kerja keras memajukan garainya, dan mengawasi sistem apakah sudah berjalan dengan baik atau tidak. Apalagi jika bisnis yang dimasuki adalah bisis makanan yang itemnya banyak dan sangat perlu diatur manajemen logistiknya, mengingat makanan hanya tahan beberapa hari sebelum rusak. Jadi jangan sampai terbuang percuma.
Web yang dimiliki franchise Edam Burger cukup lengkap dan menarik karena terdapat sejarahnya serta produk - produknya dan informasi yang lengkap juga.
Selasa, 18 Oktober 2011
Langganan:
Postingan (Atom)